Rabu, 18 Maret 2015

Makalah Bahasa Indonesia


Kata Pengantar

Dengan rahmat dan Pujisyukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna berka trahmat dan karunia-Nya Makalah Bahasa Indonesia ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan Makalah Bahasa Indonesia ini sesuai dengan rencana dan target yang telah ditentukan
Kami menyadari di dalam Makalah Bahasa INdonesia ini ini jauh dari kata sempurna. Olehkarenaitu kami mengharapkan kritik dan saran daripembaca. Akhir kata kami mengharapkan Makalah Bahasa Indonesia ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

         Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Penalaran dibagi menjadi 2 bagian yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif. Disini akan dijelaskan definisi Penalaran dan Definisi Penalaran Induktif dan Deduktif yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia

 Tujuan Penulisan Masalah

Penulisan ini dibuat dengan tujuan untuk memahami apa itu penalaran dan bagian-bagaiannya yang akan dijumpai dikehidupan sehari-hari. Dan jugu agar kita menggunakan penalaran sesuai dengan Bahasa Indonesia yang Benar

 Rumusan Masalah

1.       Apakah yang dimaksud dengan Penalaran?
2.       Apakah yang dimaksud dengan Berfikir Deduktif ?
3.       Apakah yang dimaksud dengan Berfikir Induktif ?
4.       Mengetahui bagian-bagian dari Berfikir Deduktif
5.       Mengetahui bagian-bagian dari Berfikir Induktif

 Metode Pengumpulan Data

yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini ialah mengumpulkan informasi dari internet.

BAB II

POKOK PEMBAHASAN


 PENALARAN

         Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).

Macam-macam Penalaran, Penalaran ada dua jenis yaitu :

INDUKTIF

Induktif adalah hal khusus menuju hal umum. Yaitu kuncinya "dari yang khusus menuju yang umum. Bila diuraikan, jangan terpatok pada gaya definisi seseorang, coba uraikan sendiri definisi paragraf induktif dengan kata kunci "dari khusus ke umum" tadi. Atau kalau memang malas menguraikan, mari lihat definisi berikut;
Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.
Masih kurang puas dengan definisi tersebut? Baiklah karena definisi yang baik disertai dengan batasan dan ciri-cirinya. Kita uraikan ciri-cirinya. Ciri-ciri paragraf induktif dapat diketahui dengan melihat atau membuat sebuah paragraf. Apabila dalam paragraf itu mula-mula menyebutkan peristiwa khusus dan diakhiri dengan kesimpulan berdasar peristiwa khusus tersebut, maka bisa dipastikan anda sedang membaca atau membuat paragraf induktif.

DEDUKTIF

Deduktif adalah contoh suatu paragraf yang dibentuk dari suatu masalah yang bersifat umum, lebih luas. Setelah itu ditarik kesimpulan menjadi suatu masalah yang bersifat khusus atau lebih spesifik. Atau juga dapat diartikan, suatu paragraf yang kalimat utamanya berada di depan paragraf kemudian diikuti oleh kalimat penjelas.
Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kaliimat Tanya,kalimat perintah, kalimat harapan , dan kalimat inversi tidak dapa disebut proposisi . Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.

Definisi Proposisi

Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.

Definisi inferensi

Inferensi adalah tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui atau dianggap benar. Kesimpulan yang ditarik juga disebut sebagai idiomatik. Hukum valid inference dipelajari dalam bidang logika.

Definisi implikasi

Pada dasarnya implikasi bisa kita definisikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi atas temuan hasil suatu penelitian. Akan tetapi secara bahasa memiliki arti sesuatu yang telah tersimpul di dalamnya.

Pengertian Wujud Evidensi

Adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris. Akan tetapi pengertian evidensi ini sulit untuk ditentukan secara pasti, meskipun petunjuk kepadanya tidak dapat dihindarkan. 

Cara menguji data

Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
1.       Observasi
2.       Kesaksian
3.       Autoritas

Cara menguji fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan kayakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1.       Konsistensi
2.       Koherensi

Cara menilai autoritas
Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
1.       Tidak mengandung prasangka
2.       Pengalaman dan pendidikan autoritas
3.       Kemashuran dan prestise
4.       Koherensi dengan kemajuan


Silogisme Alternatif, Silogisme Kategorial dan Silogisme Entimen


1.       Silogisme Alternatif
Adalah Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Sedangkan Proposisi Alternative yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
2.       Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
3.       Silogisme Entimen
Silogisme Entimen adalah yang kedua yaitu entimen. penalaran deduksi secara langsung.

Silogisme terdiri atas 5 bentuk yaitu ;
1. Silogisme Kategorial
2. Silogisme Hipotetik
3. Silogisme Alternatif
4. Entimen
5. Silogisme Disjungtif

Berikut ini adalah rincian penjelasan dari beberapa silogisme diatas.

Silogisme Kategorial

Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).

Silogisme Hipotetik

Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.

Silogisme Alternatif

Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Entimen

Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.

Silogisme Disjungtif

Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disyungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya.

Kesimpulan

Setelah memahami makalah ini dapat disimpulakn arti penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Dan dibagi menjadi dua yaitu penalaran Induktif dan Deduktif dimana Induktif dimulai dari hal yang lebih khusu ke hal-hal yang umum dan untuk Deduktif dimulai dari hal yang umum ke hal yang lebih khusus

Referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Proposisi
https://maddidjara.wordpress.com/2009/01/15/logika-1/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://abdurrahman.mwb.im/penalaran-deduktif-dan-penalaran-indukti.xhtml
http://arjaenim.blogspot.com/2013/06/penalaran-deduktif-penalaran-induktif.html
http://arifhg.blogspot.com/2015/03/tugas-bahasa-indonesia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://kafeilmu.com/2010/11/pengertian-dan-contoh-paragraf-induktif.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar